Sabtu, 09 April 2011

SEKILAS KRONOLOGIS : MUNCULNYA IDEOLOGI KOMUNISME DI INDONESIA


Bila dicermati secara mendalam mengenai sejarah masa silam bangsa kita, maka tentunya akan menyegarkan kembali ingatan kita terhadap fenomena ideologi komunisme yang pernah melanda negeri ini. Dalam beberapa referensi disebutkan bahwa ideologi berisi tatanan nilai yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pedoman untuk menjalankan kehidupan bersama dalam rangka meraih harapan-harapan yang dicita-citakan bersama. Tatanan nilai yang kemudian membentuk ideologi tersebut dapat berasal dari adat istiadat dan dapat pula bersumber dari suatu ajaran agama, atau merupakan gabungan keduanya. Sedangkan komunisme adalah sebuah faham atau aliran berfikir yang berlandaskan kepada atheisme, yaitu tidak percaya kepada Tuhan dan menjadikan materi sebagai azas dari segala-galanya, sehingga sering disebut sebagai aliran materialisme.
Dalam ilmu sosial disebutkan bahwa ideologi komunisme adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya para tokoh bekerja dan menawarkan ringkasan ide-ide itu kepada masyarakat tertentu. Ideologi komunisme biasanya mengenai diri para tokoh dan pengikutnya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan. Teori komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal dengan marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan lengkap pada abad 20. Contoh ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme, komunisme, komunitarianisme, konservatisme, neoliberalisme, demokrasi kristen, fasisme, monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme, dan demokrat sosial.
Terlepas dari apakah pencetus ideologi komunisme ataukah pengikutnya secara sadar ataupun tidak, akan melakukan suatu aksi atau movement/gerakan baik dalam hal penyebaran ide-ide komunisme sampai pada gerakan yang bersifat politik yaitu meraih kekuasaan dalam rangka mengatur kekuasaan sesuai dengan ideologi yang dianutnya. Inilah yang kemudian suatu ideologi menjadi motor penggerak suatu gerakan atau disebut sebagai gerakan politik. Merujuk pada gagasan dari presiden Soekarno, setidaknya terdapat tiga ideologi politik yang mendominasi masyarakat Indonesia, yaitu Nasionalis, Islam dan Marxis. Maka pada perkembangan sejarah pergerakan Bangsa Indonesia, identitas ideologi politik lahir dan berkembang seiring dengan lahir dan berkembangnya organisasi modern yang menjadi penggerak bagi perjuangan melepaskan belengguh kolonialisasi Belanda, sehingga organisasi politik modern yang terlahir tidak bisa dipisahkan dengan ideologi politik yang menjadi ciri identitas politiknya. Sementara Partai Komunis Indonesia/PKI (1920) secara tegas mengusung ideologi Komunisme, kemudian ideologi ini menyebar luas secara cepat dan rapi ke seluruh pelosok tanah air dan berakhir sekitar awal tahun 1966.
Dalam uraian ini tidak membahas tentang beberapa peristiwa tragis dan kontroversinya yang melibatkan beberapa tokoh ideologi komunisme di Indonesia misalnya tragedi 1948 (Madiun) dan tragedi 1965 (Jakarta), tetapi akan disajikan mengenai bagaimana asal mula munculnya ideologi komunisme di Indonesia, bagaimana penyebaran ideologi komunisme di daerah dan bagaimana dampak ideologi komunisme terhadap organisasi sosial politik di daerah. 
Dalam beberapa referensi disebutkan bahwa aliran komunisme ini lahir di Jerman dan secara teoritis peletak dasarnya adalah Karl Marx (1818-1883). Karl Marx merupakan sosok yang egoistis dan materialistis yang dibuktikan dalam karyanya yang terkenal antara lain “Manifesto Komunis tahun 1848 dan Das Kapital 1867”. Dalam membuat teorinya Karl Marx dibantu oleh Frederick Angel yang hidup pada tahun 1820-1895. Frederick Angel menghasilkan beberapa karya antara lain Asal Usul Keluarga, Orang-orang Khusus dan Negara, Dualisme Dalam Alam, Sosialisme Khurafat dan Sosialisme Ilmiah. Aliran komunisme asuhan Karl Max ini muncul berdasarkan pertarungan kelas dan faktor ekonomi. Tokoh aliran komunisme selain Karl Max di Jerman, muncul pula tokoh lain di Rusia antara lain; Lenin 1870-1924 (pelaku revolusi berdarah di Rusia tahun 1917), Trotsky 1879-1940, dan Yoseph Stalin 1879 1954 (sekretaris partai komunis, pemimpin tertinggi setelah Lenin, dan merupakan otak dari pembunuhan Trotsky). Pernah suatu waktu dia diperingatkan oleh istrinya sendiri namun istrinya itu dibunuh.

Begitu luasnya pengaruh komunisme Karl Max ini, sehingga dalam perkembangan selanjutnya kemudian menjelma dalam bentuk revolusi di Rusia (Bolshevik) pada Nopember 1917 atau awal berdirinya Uni Sovyet. Setelah revolusi Rusia, dibentuklah Komunisme Internasional (Komintern) karena banyak negara-negara yang berhaluan ideologi komunisme. Terbentuknya komunisme internasional merupakan peluang besar bagi para tokoh ideologi komunisme untuk menyebarluaskan pengaruhnya ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke Indonesia. Penyebaran ideologi komunisme di Indonesia dapat dilakukan dengan mudah sebab situasi bangsa Indonesia sedang dijajah oleh Kolonial Belanda. Ideologi komunisme di Indonesia didoktrinasikan oleh Tan Malaka (salah seorang tokoh yang berideologi komunisme rusia) sekitar tahun 1920 atau awal berdirinya PKI. Tan Malaka banyak mempelajari dan mendalami tentang karakteristik ideologi komunisme ketika sedang berada di rusia dalam pelariannya.
Penyebaran ideologi komunisme di Indonesia oleh PKI menggunakan konsep manifesto, dialektika, dan logika (mandilog) lebih difokuskan pada masyarakat kelas bawah dan miskin yang kemudian tersebar luas dengan cepat karena disamping masyarakat dalam kondisi ekonomi tak berdaya juga sedang tertindas oleh egoisme penjajah Kolonial Belanda. Ideologi komunisme selain merasuk dalam masyarakat kelas bawah juga organisasi sosial politik seperti Sarekat Islam (SI) sebagai akibat dari pertemuan Tan Malaka dengan tokoh SI. Dengan masuknya ideologi komunisme ke dalam tubuh SI, mengakibatkan SI terpecah menjadi dua, yaitu SI putih (tetap SI) dan SI merah (PKI). Oleh PKI dalam menyebarkan ideologi komunisme bermacam-macam cara dilakukan, misalnya melalui ceramah, pawai, pementasan seni, propaganda, dan bahkan pembagian logistik kepada masyarakat miskin. Dalam perjalanan berikutnya situasi itu menimbulkan kejenuhan pada masyarakat yang akhirnya tahun 1926 terjadi pemberontakan dan pemogokan yang berbasis buruh di mana-mana (buruh pabrik, buruh perkebunan, buruh perkereta apian). Bila dianalisis dengan cermat, peristiwa ini ada kaitannya dengan peristiwa Madiun tahun 1948.
Kemudian di Cina muncul tokoh aliran komunisme yaitu Mao Tse Tung 1893-1976, ketika awal terjadi revolusi di Cina 1911 yang menjatuhkan dinasti Manchu yang berkuasa, dimana revolusi ini menandai berdirinnya Republik Cina secara resmi dan Mao menyambut dengan antusias revolusi itu. Hasrat revolusioner Mao bergeser ke arah komunisme setelah ia pindah ke Universitas Peking untuk bekerja di perpustakaan dan di situ ia bergabung dengan sebuah kelompok studi Marxis dan turut ambil bagian dalam gerakan 4 Mei yang bersejarah di cina (1919). Selama 40 tahun semenjak menjadi pemimpin partai tahun 1935 sampai saat kematiannya 1976, pribadi Mao Tse Tung dan ideologi komunis cina tidak dapat dipisahkan. Proklamasi RRC 10 Oktober 1949 merupakan puncak dari perjalanan dan perjuangan yang panjang serta penuh tantangan dari Mao dan Partai Komunis Cina. 
Ideologi komunisme Mao Tse Tung (cina) cukup berpengaruh di wilayah Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia. Penyebaran ideologi komunisme cina di Indonesia berawal dari pertemuan Mao Tse Tung dengan D.N. Aidit di markas besar partai cina Zhongnanhai dan di disitu D.N. Aidit mendapat doktrin yang cukup kuat dari Mao tentang ideologi komunisme. Lebih-lebih setibanya D.N. Aidit dari cina dan menyampaikan persetujuan atas butir-butir perjanjian rahasia Sukarno-Mao-Aidit. Akses dari perjanjian itu melahirkan Poros Pyongyang-Peking-Phnom Penh-Jakarta.  Ketika pelaksanaan konferensi dengan para pemimpin beberapa negara komunis Eropa Timur dan Rusia serta doktrin dari Mao, D.N. Aidit memperoleh pengetahuan yang baik tentang ideologi komunisme dan kemudian D.N. Aidit beserta kawan-kawan mulai melaksanakan penyebaran ideologi komunismenya. Penyebaran ideologi komunisme itu dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya melakukan propaganda, menguasai masayarakat miskin dan petani, dan membentuk organisasi gerakan wanita. Akhirnya ideologi komunisme itu tersebar relatif cepat dan memberikan pengaruh yang begitu luas sampai ke suluruh pelosok tanah air. Bila dianalisis dengan cermat, lakon D.N. Aidit dan kawan-kawan ada relevansinya dengan peristiwa Jakarta 1965. Dengan berkembangnya aliran (ideologi) komunisme ini, umat islam di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia banyak ternodai karena jelas-jelas menentang Tuhan.

1 komentar:

  1. komunis tidak dapat berkembang di indonesia hanya karna islam yang mendominan di indonesia dan tidak memberikan kebebasan dalam menyampaikan ideologi.

    BalasHapus